Alhamdulilah, Allah telah hadapkan saya dengan dua kali sakaratul maut dan kesihatan yang tidak menentu,tapi Allah ada perancangan lain dengan terus mendidik hamba ini untuk terus sabar dan istiqamah dalam mencari redhaNya..
Sakaratul maut dan kesihatan cuma bingkisan ujian kecil Allah hadiahkan pada hambaNya, untuk melihat hambaNya untuk terus merayu dan meletakkan harapan kepada Nya.
Harini, perjuangan saya sebagai siswa telah berakhir dan akan memulakan dengan amanah yang lebih berat kelak, berbakti kepada masyarakat. Agar apa yang saya yakini dan perjuangkan ini di bawah redhaNya,dan dapat dikembalikan kepada yang lain..
Kasih ayahanda dan bonda selama ini tidak pernah kunjung habis,disertai dorongan dan dukungan baik di kala susah mahupun tatkala gembira. Kejayaan harini belom mampu melunaskan apa yang mereka sisakan untuk membesarkan anaknya ini,tapi dengan secebis kejayaan ini minimal mampu mengembalikan sinar bahagia untuk mereka. Terima kasih mak ayah..
Begitu jua dengan sedikit kasih dan prihatin yang selama ini dicurahkan kepada pembangunan komuniti Orang Asli, mungkin itu tiada apa-apa tapi disitula bermula sebuah kisah perjuangan seorang hamba. Dididik dengan kesederhanaan, keterbatasan, dugaan serta pelbagai lagi ternyata membuahkan hasil yang manis. Selagi kita mampu berbagi apa yang kita ada baik berupa kasih atau kebendaan, nescaya Allah tidak pernah leka dari menilainya.
Apa yang pasti, yakinilah bahwa Allah tidak menduga hambaNya di luar kemampuan hambaNya. Tuga kita sebagai hanba adalah untuk terus merayu dan memohon kepada Nya. Segala puji syukur pada Mu ya Allah..
No comments:
Post a Comment